Jadwal Kegiatan Terbaru Dan di ikuti oleh Dusun Gununggeulis
Desa Tambaksari
26 Pebruari 2025, Gebyar Sholawat Nabi Muhammad SAW,Tempat Balai Desa Tambaksari, Jam 20.00 WIB s/d selesai (TERBUKA UNTUK UMUM )
28 Januari 2025, Gebyar Shalawat & Isra Miraj Nabi Muhammad SAW,Tempat Balai Desa Tambaksari, Jam 20.00 WIB s/d selesai (TERBUKA UNTUK UMUM )
25 Januari 2025, Isra Miraj Nabi Muhammad SAW,Tempat Dusun Kubangreja Desa Tambaksari, Jam 20.00 WIB s/d selesai (TERBUKA UNTUK UMUM )
18 Januari 2025, Isra Miraj Nabi Muhammad SAW,Tempat Dusun Gununggeulis Desa Tambaksari, Jam 20.00 WIB s/d selesai (TERBUKA UNTUK UMUM )
22 September 2024, Maulid Nabi Muhammad SAW,Tempat Dusun Tambaksari Desa Tambaksari, Jam 20.00 WIB s/d selesai (TERBUKA UNTUK UMUM )
20 September 2024, Maulid Nabi Muhammad SAW,Tempat Dusun Kubangreja Desa Tambaksari, Jam 20.00 WIB s/d selesai ( TERBUKA UNTUK UMUM )
17 September 2024, Maulid Nabi Muhammad SAW,Tempat Dusun Pakembaran Desa Tambaksari, Jam 20.00 WIB s/d selesai ( TERBUKA UNTUK UMUM )
10 September 2024 ,MAULID NABI MUHAMMAD SAW oleh SUUMA ( Sambungrasa Ulama Umaro Dan Adat ), Tempat Balai Desa Tambaksari, Jam 20.00 WIB s/d selesai, Bersama Alim Ulama yg tergabung dalam SUUMA Desa Tambaksari. ( TERBUKA UNTUK UMUM )
12 September 2024,Maulid Nabi Muhammad SAW,Tempat Dusun Tambleg Desa Tambaksari, Jam 20.00 WIB s/d selesai ( TERBUKA UNTUK UMUM )
14 September 2024MAULID NABI MUHAMMAD SAW bersama Kyai. Eman Sulaeman, Murobi Pondok Tirakat Bahrul Muta Alimin ,Bonja Neglasari,Pamarican,Tempat Masjid Baiturrohman, Dusun Gununggeulis,Desa Tambaksari, Wanareja Cilacap (TERBUKA UNTUK UMUM )
NADRAN adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan pada 10 Muharam, untuk memperingati keberhasilan atau selamatnya para NABI pada Zamanya, dilaksanakan di Keramat Pasarean Sunan Laya Gununggeulis
Dihadiri oleh Masyarakat Dusun Gununggeulis Bp Kepala Desa Tambaksari Dan Undangan lainya.
Acara ini dipimpin oleh dua tokoh,yaitu Tokoh Agama / Kayim Dan Tokoh Adat/KUNCI,
Acara ini sudah terselenggara ratusan tahun, Dan diyakini warga setempat bhwa momen Dan tempat ini adalah tempat yg mustajabah untuk berdoa
Diawali Pidato Kepala Dusun Dan Kepala Desa Tambaksari menyampaikan informasi kegiatan baik yang ada di Dusun maupun di Desa,setelah itu Doa dipimpin oleh Bp Kunci Dan Bp Kayim Dan setelahnya makan bersama...
moment ini juga sebagai ajang silaturohim antar warga Dusun Gununggeulis,
sedangkan tempat ini yang dikeramatkan adalah Pasarean Sunan Laya,yaitu tempatnya beliau penyebar Agama Islam pada masa itu.
Acara tersebut diyakini sebagai Media Dakwah para wali pada Zamanya penyebaran Agama Islam, Dan Gununggeulis masih melestarikanya..karena dikaitkan dengan kejadian kejadian Para Nabi....
berikut ini sy ambil keterangan ,Tentang kejadian 10 Muharam
Sumber http://Unisula.ac.id
Muharram adalah permulaan bulan dalam Islam. Ditetapkannya Muharram sebagai mukadimah di tahun hijriah ini melalui diskusi panjang di masa Sahabat Umar bin Khattab. Pada kesempatan ini alfaqir ingin mengulas terkait peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada hari Asyura atau tanggal 10 Muharram tahun hijriah. Dan pada hari Jumat ini, kita tengah berada di 10 Muharram 1445 hijriah. Sebuah momentum yang baik untuk mengingat kembali apa yang sebenarnya terjadi sehingga umat Islam begitu memuliakan hari Asyura dengan berpuasa dan aneka kebaikan.
Sejumlah peristiwa yang terjadi pada hari Asyura tentu sudah berlangsung sangat lama. Namun, bagi umat Islam, kita tidak bisa melewatkan begitu saja. Karena hal itu adalah sejarah yang bisa kita ambil pelajaran atau hikmah di balik peristiwa tersebut. Sehingga tentu saja, harapannya adalah dapat meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt.
Ada banyak peristiwa yang diabadikan dalam sejarah umat Islam pada hari Asyura. Dua peristiwa dari sekian banyak peristiwa itu, pertama, berlabuhnya perahu Nabi Nuh dengan selamat di bukit Judiy. Kedua, Nabi Musa diselamatkan Allah swt dari kejaran Raja Fir’aun beserta bala tentaranya.
Dua peristiwa penting ini sebagaimana riwayat Imam Ahmad dalam Musnad-nya dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu bahwa ia berkata:
مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِأُنَاسٍ مِنَ الْيَهُوْدِ قَدْ صَامُوْا يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ: مَا هٰذَا مِنَ الصَّوْمِ، قَالُوْا: هٰذَا الْيَوْمُ الَّذِيْ نَجَّى اللهُ مُوْسَى وَبَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مِنَ الْغَرَقِ وَغَرِقَ فِيْهِ فِرْعَوْنُ، وَهٰذَا الْيَوْمُ اسْتَوَتْ فِيْهِ السَّفِيْنَةُ عَلَى الْجُوْدِيِّ، فَصَامَهُ نُوْحٌ وَمُوْسَى شُكْرًا لِلِه تَعَالَى، فَقَالَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: أَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى وَأَحَقُّ بِصَوْمِ هٰذَا الْيَوْمِ، فَأَمَرَ أَصْحَابَهُ بِالصَّوْمِ
Artinya, “Suatu hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan melewati sekelompok orang Yahudi yang tengah berpuasa hari Asyura, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Puasa hari apa ini?,” mereka menjawab: Hari ini adalah hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan Bani Isra’il dari tenggelam, sedangkan Fir’aun di hari ini tenggelam. Hari ini adalah hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh di bukit al Judiy. Karena itu, Nuh dan Musa berpuasa di hari ini karena bersyukur kepada Allah ta’ala. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku lebih berhak terhadap Musa dan lebih berhak untuk berpuasa hari ini,” kemudian Nabi memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa.” (HR Imam Ahmad).
Nabi Nuh ‘alaihissalam adalah salah satu Nabi Allah yang sangat luar biasa. Nabi yang diutus oleh Allah kepada kaum yang kafir. Beliau-lah nabi dan rasul pertama yang diutus kepada orang-orang kafir. Para nabi dan rasul sebelumnya, yaitu Nabi Adam, Nabi Syits dan Nabi Idris ‘alaihimussalam diutus oleh Allah kepada kaum Muslimin. Umat ketiga nabi tersebut semuanya beragama Islam. Tidak ada satu pun yang kafir.
Nabi Nuh gigih berdakwah di tengah-tengah orang-orang kafir, mengajak mereka di jalan Allah menjadi orang-orang yang beriman. Nabi Nuh sangat sabar menghadapi orang-orang kafir. Meski Nabi Nuh harus menerima perlakuan mereka yang tidak manusiawi. Mereka memusuhi Nabi Nuh, menyakitinya, melecehkannya bahkan memukulinya. Mereka tidak berhenti memukuli Nabi Nuh ‘alaihissalam sampai beliau pingsan karena pukulan yang bertubi-tubi dan sangat keras, sehingga mereka mengiranya telah mati, lalu Allah menyembuhkannya. Itu semua tidak mengendorkan dan mematahkan semangatnya dalam berdakwah. Berkali-kali Nabi Nuh ‘alaihissalam mengalami siksaan demi siksaan, tapi beliau tetap kembali mengajak mereka agar beriman.
Nabi Nuh berdakwah tanpa henti siang malam. Biak secara rahasia maupun terang-terangan. Kadangkala dengan menyampaikan kabar gembira (targhib) dan terkadang dengan memberi peringatan (tarhib). Beliau konsisten dalam berdakwah selama 950 tahun. Akan tetapi kebanyakan kaumnya tidak beriman. Mereka tetap pada kesesatan dan kekufuran.
Allah mewahyukan kepadanya bahwa tidak akan beriman kepadanya di antara kaumnya kecuali orang-orang yang telah beriman. Maka Nabi Nuh ‘alaihissalam berdoa agar orang-orang kafir dimusnahkan semuanya. Allah ta’ala berfirman:
Artinya, “Nuh berkata: Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.” (QS Nuh: 26) Lalu Allah kirimkan kepada mereka adzab-Nya. Allah timpakan kepada mereka banjir besar sehingga tidak menyisakan satu orang pun di antara orang-orang kafir. Allah selamatkan Nabi-Nya dan orang-orang beriman di antara kaumnya dengan perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh dengan perintah Allah. Allah pun menjaga perahu tersebut dengan pemeliharaan dan perhatian-Nya hingga berlabuh dengan selamat di bukit Judiy.
Peristiwa penting yang kedua adalah apa yang dihadapi Nabi Musa. Ia hidup di masa raja yang zalim dan melampaui batas, yaitu Fir’aun yang mengaku sebagai tuhan. Allah memerintahkan Nabi Musa agar pergi kepada Fir’aun untuk mengajaknya masuk ke dalam Islam, mentauhidkan Allah dan menyucikan-Nya dari sekutu dan serupa.
Nabi Musa pun pergi dan memperlihatkan kepadanya mukjizat-mukjizat yang sangat menakjubkan dan membuktikan bahwa beliau benar-benar utusan Allah ta’ala. Meskipun begitu, Fir’aun tetap kafir kepadanya, menolak dan bersikap congkak serta menyiksa dan menindas kaum Nabi Musa yang beriman. Akhirnya Nabi Musa ‘alaihissalam dan para pengikutnya dari kalangan Bani Isra’il keluar dari Mesir dengan jumlah 600 ribu orang. Fir’aun mengejarnya bersama 1.600.000 pasukan karena ingin memusnahkan Musa dan orang-orang yang bersamanya. Akan tetapi Allah menolong Rasul-Nya. Allah ta’ala berfirman:
Artinya, “Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu,” maka terbelah-lah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar.” (QS asy-Syu’ara’: 63)
Laut terbelah menjadi 12 belahan dan setiap belahan seperti gunung yang besar. Di antara setiap dua belahan ada jalan yang kering. Nabi Musa ‘alaihissalam dan orang-orang yang bersamanya masuk ke laut. Fir’aun dan pasukannya pun mengejar mereka. Allah subhanahu wa ta’ala kemudian menenggelamkan mereka semua dan Allah selamatkan Nabi Musa ‘alaihissalam dan orang-orang yang bersamanya. Allah ta’ala berfirman:
Artinya, “Dan Kami menyelamatkan Bani Isra’il melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir´aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir´aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Isra’il, dan saya termasuk orang-orang yang memeluk Islam.” Apakah sekarang (kamu baru percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS Yunus: 90-91).
Ketika Fir’aun hampir tenggelam dan mati, ia menyatakan taubat. Padahal taubat tidak lagi bermanfaat dan tidak diterima dalam keadaan seperti itu. Karena di antara syarat taubat adalah dilakukan sebelum seseorang putus asa dari hidup seperti ketika akan tenggelam dan tidak ada kemungkinan selamat. Inilah yang terjadi pada Fir’aun. Allah ta’ala berfirman:
Artinya, “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka dalam kekufuran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih” (QS an-Nisa’: 18).
Para Nabi Allah telah memberikan kepada kita contoh dan teladan dalam melaksanakan berdakwah. Medan juangnya mungkin sekarang sudah berbeda, tetapi tekad dan keteguhan Nabi Nuh dan Nabi Musa masih relevan kita contoh di masa sekarang. Bila ditarik pada zaman di mana ulama-ulama terdahulu berjuang, kita juga dapat menemukan hal yang sama, spirit mereka tak pernah pudar dalam mendarmabaktikan jiwa dan raga untuk agama Allah, umat, bangsa, dan negara. Di hari Asyura kita disunnahkan berpuasa Asyura. Hikmah puasa ini menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Sebagaimana diterangkan pada hadits berikut:
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim).
Oleh: Drs. H. Ahmad Qodim Suseno, M.S.I. (Dosen Fakultas Agama Islam Unissula) pada Khutbah Jumat Masjid Abu Bakar Assegaf Kampus Unissula
RAMADHAN adalah bulan yang ditungu tunggu untuk semua umat Islam, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, tidak terkecuali umat Islam yang ada di Gununggeulis Desa Tambaksari.
Dalam kegembiraan tersebut kami selalu aktif membuat kegiatan terutama untuk kegiatan mengenalkan Ramadhan Kepada anak anak.
Moment yang digunakan adalah momen Peringatan Nuzulul Quran tanngal 27 Ramadhan, sebagaimana diketahui bahwa tanggal tersebut adalah hari yang pertama diturunkanya Alquran pada Nabi Muhammad SAW di Gua Hiro..dengan surat pertama IQRA atau BACA.
Kegiatan Anak Gunuggeulis Ramadhan 2024
Kegiatan ini meliputi lomba menghafal, Baca Quran, Mewarnai kaligrafi Dan lomba Adzan bagi laki laki
Moment yang paling membahagiakan adalah moment terakhir ketika
momen pembagian hadiah...semua anak anak yang mengikuti cara ini mendapat hadiah.
Kegiatan ini didanai oleh swadaya masyarakat Gununggeulis dan para dermawan atau donatur.
Jumat Kliwon kali ini adalah hari yang itimewa untuk Dusun Gununggeulis,karena kedatangan Tamu, Bapa Dr. Syamsul Aulia Rachman, S.STP., M.Si.
Beliau bukan kali yang pertama ke Dusun Gununggeulis Desa Tambaksari, beberapa tahun yang lalu saat beliau masih menjabat sebagai wakil Bupati Cilacap juga pernah ke tempat ini.
Bukan kunjungan dinas tentunya, menurut beliau kali ini adalah nostalgia dan temu kangen pada masyarakat Dusun Gununggeulis Desa Tambaksari yang ramah , serta kangen pada kesejukan alam endah yang asri, udara yang sejuk dan lingkungan yang eksotis.
Bapa Dr. Syamsul Aulia Rachman, S.STP., M.Si. bagi Masyarakat Dusun Gununggeulis laksana keluarga, Dan beliau juga yang dulu meresmikan bangunan Balai Musyawarah Dusun Gununggeulis, maka tidak heran kalo disini saling mendoakan, terutama mendoakan buat beliau yang sedang diberi amanah untuk melanjutkan perjuangan sebagai sosok yang sedang menuju Cilacap 1, "semoga beliau diberi kemudahan sehat lahir bathin dan mencapai kemenangan", itu setidaknya yang disampaikan oleh salah satu tokoh Agama, UstadzNasihin dan diaminkan oleh yang hadir.
Juga sebagai keluarga, Bapa Dr. Syamsul Aulia Rachman, S.STP., M.Si. juga berpesan untuk tetap jaga kekompakan kegotong royongan persatuan untuk menuju Gununggeulis yang maju dan Cilacap yang maju Besar, Salah satu hal yang menarik beliau berpesan jangan menejelekan orang karena kalo itu bohong maka jadi fitnah dan kalo benar jadi ghibah.
Tidak lebih dari 45 menit ramah tamah setelah Jumatan, Bapa Dr. Syamsul Aulia Rachman, S.STP., M.Si. melanjutkan perjalanan beliau.
Wayang Golek ini digelar dalam rangka Vestival Sedekah Kupat Desa Wisata Tambaksari....Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap
Tujuan dari acara ini, menurut kepala Desa Tambaksari, Bapa Eko Widianto, S.Pd di gelar dalam rangka melestarikan adat kebiasaan dan budaya leluluhur yang tinggi.
Diakhir acara cerita wayang kisaran jam ke 4, yaitu ruwatan oleh kidalang Rusma Wigandi dari Padepokan Wayang Jenggala Manik menceritakan pertapaan Dewi Tundana Dan kisah cinta Batara Guru pada Dewi Tundana yang bertepuk sebelah tangan serta lahirnya Batara Kala perusak alam Dunia, dan kesukaanya memangsa manusia....namun semua bisa dicegah dengan mantra ruatan yang didalamnya menurut Saya adalah permintaan pada Tuhan yang dibaca secara tersembunyi dalam bahasa Sunda...
cerita ini juga diiringi dengan gamelan , sinden Sunda dengan salah satu judul lagu yang sinden lantunkan adalah ''Hanjuang di Gununggeulis''
Gotong royong sudah menjadi kebiasaan kami secara turun temurun, kegiatan untuk meningkatkan pembangunan inspratuktur , keindahan dan penyelamatan lingkungan
Gotong royong cor jalan
.
Gotong Royong Kebersihan Lingkungan
Penyelamatan sungai Cibaganjing dari erosi dan sampah
Kegiatan ini menggunakan sebagian besar biaya dari para donatur